HARTA, TAHTA, KETIAK KITA (KORELASI KUANTITAS BULU KETIAK TERHADAP BAU BADAN DAN KEASAMAN KETIAK SISWA DI SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN)

  • Muhammad Barir Faqih Hermawan SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
  • Muhammad Naufal Musaddad SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
  • agus Widayoko SMA Trensains Muhammadiyah Sragen
Keywords: Bau badan, bulu ketiak, keasaman ketiak

Abstract

Manusia sebagai makhluk sosial tentu selalu beraktivitas. Hal tersebut dapat menyebabkan keluarnya zat ekskresi dalam tubuh, salah satunya adalah keringat. Keringat tersebut dapat menyebabkan bau badan yang cenderung asam apabila bereaksi dengan bakteri yang umumnya hinggap pada bulu ketiak. Bulu ketiak dan bau badan setiap orang berbeda. Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa terdapat korelasi antara banyaknya bulu ketiak dengan bau badan dan tingkat keasaman ketiak orang tersebut. Hipotesis ini membawa peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen yang memiliki populasi 100 siswa putra yang telah dikarantina selama 6 bulan. Dari total populasi, masing-masing diminta untuk mengisi angket terkait kuantitas bulu ketiak, kemudian ditentukan 30 sampel penelitian dengan sebaran 10 siswa tidak memiliki bulu ketiak, 10 siswa memiliki sedikit bulu ketiak dan 10 siswa memiliki bulu ketiak yang banyak. Masing-masing responden dilakukan pengujian keasaman keringatnya dengan pH-meter sekaligus dilakukan observasi terkait bau badan dengan kriteria tertentu. Penelitian dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan dilakukan setelah responden berolahraga, berkeringat, belum mandi, dan tidak menggunakan deodorant. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki bulu banyak memiliki bau badan yang menyengat dan memiliki pH yang asam. Jumlah bulu ketiak memiliki korelasi dengan bau badan yang menyengat (sig. 0.003 < 0.05), begitu juga dengan jumlah bulu ketiak memiliki korelasi terhadap keasamaan ketiak (sig. 0.000 < 0.05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti memberikan saran kepada peneliti lanjutan untuk melakukan pengecekan apakah pada ketiak yang bau mengandung bakteri yang berbeda dengan yang tidak bau.

Published
2021-11-03
Section
Articles