Indonesian Fun Science Journal https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj Swiss German University en-US Indonesian Fun Science Journal HURUF APA YANG SERING SALAH SAAT MENULISKAN SURAT CINTA? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/58 <p>Huruf adalah sebuah sistem tulisan yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan. Salah satu penggunaan huruf adalah untuk menulis surat cinta. Seiring dengan berkembangnya teknologi, munculah cara baru untuk menulis surat cinta, yaitu menulis pesan melalui komputer atau smartphone dengan papan ketik QWERTY. Terkadang, kita bisa saja melakukan salah ketik atau typo. Typo adalah hal yang sangat umum terjadi ketika sedang mengetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui huruf apakah yang paling sering salah ketik atau typo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa siswi SMA (Sekolah Menengah Atas) yang terdiri dari 24 laki-laki dan 26 perempuan. Ternyata, hasil penelitian menunjukkan bahwa papan ketik QWERTY yang kita pakai dalam banyak gawai ternyata kurang cocok dengan pengguna bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil eksperimen kita yaitu surat yang ditulis dalam bahasa Indonesia memiliki lebih banyak typo dibandingkan dengan bahasa Inggris. Berdasarkan eksperimen dapat disimpulkan bahwa huruf yang paling sering typo adalah huruf Q dan X.</p> Araya Araya Jesica Jesica Hermawan Susanto ##submission.copyrightStatement## 2021-10-25 2021-10-25 3 1 7 27 WANITA DAN BUANG ANGIN: FREKUENSI DAN PERILAKU SAAT BUANG ANGIN https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/59 <p>Buang angin, dalam dunia medis dikenal dengan istilah flatus. Buang angin merupakan proses alamiah yang baik untuk kesehatan. Umumnya orang buang angin dalam sehari adalah sebanyak 5-15 kali. Buang angin terkadang dianggap sesuatu yang memalukan oleh banyak orang, karena buang angin umumnya menimbulkan bau yang tidak sedap dan kadang kala mengeluarkan bunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi buang angin siswa wanita selama 17 jam, seberapa sering siswa wanita buang angin saat menstruasi, sembelit, diare, konsumsi makanan pedas, dan konsumsi makanan asam. Peneliti juga ingin mengetahui perilaku siswa wanita saat buang angin pada kondisi psikologis tertentu, seperti saat bersama teman, belajar di kelas, bersama orang tua, bersama teman pria dan ketika sendirian. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi buang angin sebanyak 9 kali selama 17 jam. Menstruasi, sembelit, diare, konsumsi makanan pedas, dan konsumsi makanan asam menyebabkan sering buang angin. Perilaku siswa wanita saat buang angin adalah pergi jauh saat di belajar di kelas dan bersama orang tua, keluarkan saja saat bersama teman, di kendaraan umum, dan sendirian, serta menahannya saat bersama teman pria.</p> Gusti Astria Mardiana Mardiana ##submission.copyrightStatement## 2021-10-25 2021-10-25 3 1 22 30 BENARKAH JUMLAH UNYENG-UYENG (PUSAR KEPALA) MENENTUKAN KARAKTERISTIK SESEORANG? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/61 <p>Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, banyak ditemukan stigma bahwa beberapa bagian tubuh manusia berkaitan erat dengan penentuan nasib. Keunikan bagian tubuh seseorang kerap kali menjadi simbol yang menentukan arah hidup orang tersebut. Kepercayaan ini terus tersebar dari mulut ke mulut, tidak hilang ditelan zaman. Salah satu yang sering ditemui ialah unyeng-unyeng yang kerap dianggap menentukan sifat seseorang. Sampel penelitian ini berjumlah 105 orang dengan keterangan 72 responden memiliki unyeng-unyeng berjumlah satu dan 33 responden berjumlah dua. Selain itu, dilakukan juga wawancara sebagai validasi data kepada 12 orang responden terpilih. Penelitian ini menggunakan metode campuran atau mixed methods. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan di wilayah Eks-Karisidenan Surakarta dan sekitarnya, serta untuk memperkuat data kami melakukan wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 14,9% responden percaya dan 85,1% responden menyatakan tidak percaya terhadap pernyataan tersebut. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa responden yang memiliki unyeng-unyeng satu dan dua memiliki karakter yang beragam sehingga tidak dapat dikelompokan sesuai jumlah unyeng-unyeng-nya. Melalui pengamatan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa karakter seseorang terbentuk bukan berdasarkan jumlah unyeng-unyeng.</p> Vicky Rian Saputra Chantiq Hast Dhuatu Giyato, Giyato, ##submission.copyrightStatement## 2021-10-26 2021-10-26 3 1 32 44 EMOJI OF THE YEAR: ANALISA PENGGUNAAN KARAKTER EMOJI PADA GURU DAN SISWA SMKN 1 MURUNG PUDAK https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/62 <p>Aplikasi obrolan daring menyediakan fitur emoji untuk membantu meningkatkan efektivitas komunikasi. Emoji merupakan gambar berkarakter yang dibuat untuk mengekspresikan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan emoji dalam mengekspresikan diri antara guru dan siswa di SMK Negeri 1 Murung Pudak, serta analisis kepribadian nonverbal. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan angket tertutup dan sampel terdiri dari siswa jurusan farmasi dan guru SMKN 1 Murung Pudak masing-masing sejumlah 51 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas chatting antara guru dan siswa SMKN 1 Murung Pudak selama masa pandemi Covid-19. Perasaan/emosi yang paling sering diekspresikan guru dan siswa saat chatting adalah rasa senang/bahagia. Terdapat perbedaan intensitas chatting antara guru dan siswa SMKN 1 Murung Pudak selama masa pandemi Covid-19. Guru lebih banyak melakukan chatting dan menggunakan emoji dibandingkan siswa. Perasaan/emosi yang paling sering diekspresikan guru dan siswa saat chatting adalah rasa senang/bahagia. Selain itu terdapat persamaan maupun perbedaan dalam penggunaan emoji untuk mengekspresikan emosi (positif dan negative). Penggunaan emoji dalam mengekspresikan perasaan dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya karakter diri, lingkungan, kultur dan budaya serta penerima pesan.</p> Amelia Rahma Geby Zahrianto Nur Latifah Fitri ##submission.copyrightStatement## 2021-10-26 2021-10-26 3 1 45 59 PERCAYA DIRI ATAU PERCAYA HOROSKOP? MENGUAK PENGARUH HOROSKOP TERHADAP OPTIMISME REMAJA GENERASI Y https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/63 <p>Selama ini horoskop tersebar luas dan masih menjadi topik yang mendapat banyak perhatian oleh masyarakat meskipun tidak terbukti secara ilmiah. Dapat dilihat dari berbagai akun media sosial dengan konten ramalan horoskop yang sebagian besar pengikutnya adalah remaja generasi Y. Masa remaja adalah masa pergolakan yang penuh dengan konflik yang menyebabkan remaja mengedepankan egonya sendiri dan cenderung mudah terpengaruh. Hal ini berpotensi memunculkan gejolak stres. Apalagi, jika horoskop yang sering dibaca dapat menurunkan tingkat optimisme mereka. Oleh karena itu, dikhawatirkan remaja mengalami penurunan tingkat optimisme. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh horoskop terhadap optimisme remaja generasi Y. Populasi penelitian adalah 114 remaja generasi Y pembaca horoskop, usia 14-18 tahun dan merupakan pelajar di Kabupaten Asahan dan sekitarnya. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner Google Form dan disebarkan melalui WhatsApp. Analisis data menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa horoskop dapat memengaruhi optimisme remaja, tergantung sifat horoskop. Horoskop tidak memengaruhi optimisme saat ramalannya bersifat negatif. Horoskop akan memengaruhi bahkan meningkatkan optimisme remaja saat ramalannya bersifat positif. Selain itu, tingkat kepercayaan terhadap horoskop tidak berkorelasi dengan perubahan optimisme remaja generasi Y. Kemudian, wanita lebih mengalami peningkatan optimisme dibandingkan pria setelah membaca horoskop.</p> Sobarisar Al Fariz Nasution Yanti Puspita Hakim ##submission.copyrightStatement## 2021-10-26 2021-10-26 3 1 60 73 MENGUJI DAMPAK MANDI PAGI TERHADAP NILAI PELAJAR KELAS XI SMAN-1 MEDAN https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/64 <p>Mandi pagi merupakan salah satu cara agar tubuh dapat lebih bersemangat dalam beraktivitas sehari–hari. Bagi para pelajar, mandi pagi merupakan suatu keharusan sebelum berangkat ke sekolah. Namun sejak pandemi COVID-19, banyak pelajar yang memilih untuk tidak mandi pagi ketika akan melakukan pembelajaran dalam jaringan (online). Melihat fakta tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan mandi pagi dan nilai pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mandi pagi memiliki dampak terhadap nilai pelajar. Kuesioner yang berisikan 16 pertanyaan diberikan kepada setiap responden yang sudah dipastikan selalu mandi pagi saat melakukan pembelajaran secara luar jaringan (offline). Penelitian secara kuantitatif (rata–rata nilai responden) dan kualitatif (alasan dibalik pilihan responden) menunjukkan bahwa responden yang selalu mandi pagi memiliki selisih nilai rata-rata semester 1 dengan semester 2 sebesar 2,0, lebih sering mandi pagi 1,8, lebih jarang mandi pagi 1,7, dan responden yang tidak mandi pagi memiliki selisih nilai rata-rata sebesar 1,2. Hal ini membuktikan bahwa kenaikan nilai responden yang memilih untuk tetap mandi pagi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memilih untuk tidak mandi pagi selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).</p> Aprisa Putri Gunawan Tamara Mayranda Lubis Fatimah Purba ##submission.copyrightStatement## 2021-10-26 2021-10-26 3 1 74 87 APAKAH PUCUK MERAH NGAMBEK JIKA DIHINA? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/66 <p>Pucuk merah (Syzygium oleina) ialah spesies tumbuhan yang dapat mengurangi kebisingan karena kepadatan kanopi. Terkait dengan kebisingan, sesungguhnya pucuk merah dapat mendengar. Hal menarik lainnya yakni pucuk merah dan tumbuhan lainnya diyakini memiliki perasaan sejak tahun 1973. Pucuk merah yang memiliki perasaan tentu dapat menyebabkan timbulnya sensasi ngambek yang berdampak pada pertumbuhan—ciri-ciri ngambek pada tumbuhan yakni kerusakan bagian tumbuhan dengan cepat dan tiba-tiba. Melihat fakta bahwa pucuk merah dapat mendengar, serta asumsi adanya sensasi ngambek terkait perasaan, maka peneliti ingin membuktikan kedua hal tersebut melalui penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pucuk Merah yang dihina ngambek serta ada atau tidaknya dampak pujian dan hinaan terhadap pertumbuhan tumbuhan tersebut. Observasi langsung selama 10 hari dilakukan terhadap 4 Pucuk Merah (Pucuk Merah 1 dan 2 dipuji, Pucuk Merah 3 dan 4 dihina). Penelitian secara kuantitatif (tinggi tumbuhan, jumlah daun) dan kualitatif (perilaku tumbuhan) menunjukkan bahwa Pucuk Merah yang dipuji tumbuh segar dengan perubahan tinggi tumbuhan bernilai positif (2 cm dan 1,8 cm), sedangkan Pucuk Merah yang dihina tumbuh layu dengan perubahan tinggi tumbuhan bernilai negatif (-1,7 cm dan -1,6 cm). Maka terbukti bahwa Pucuk Merah yang dihina ngambek serta adanya dampak pujian dan hinaan terhadap pertumbuhan pucuk merah.</p> Aprisa Putri Gunawan Tamara Mayranda Lubis Ipa Ratna Mutiar ##submission.copyrightStatement## 2021-10-27 2021-10-27 3 1 88 103 HALU' DAN IMPIAN FUTURE BOYFRIEND: STUDI PERILAKU SISWI PENGGEMAR IDOL K-POP PRIA DI SMA NEGERI 5 SEMARANG https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/67 <p>Masa remaja merupakan masa pembentukan diri. Remaja putri cenderung mencari significant other sebagai idola, seperti idol K-Pop pria. Pengidolaan tersebut dapat membuat remaja berimajinasi yang berlebihan atau ‘halu’. Fanatisme pada idol K-Pop berpotensi mempengaruhi impian future boyfriend. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana deskripsi ‘halu’ pada idol K-Pop pria, adakah perbedaan level ‘halu’ tiap jenjang kelas, bagaimana deskripsi impian future boyfriend, adakah perbedaan kesesuaian impian future boyfriend tiap jenjang kelas, serta adakah hubungan antara level ‘halu’ dengan kesesuaian impian future boyfriend. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 5 Semarang pada bulan Januari 2021. Data dikumpulkan melalui angket dan wawancara. Sampel sebanyak 246 responden. Data angket dianalisis dengan persentase, uji Chi-kuadrat, dan analisis korelasi regresi sederhana. Data wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Secara umum siswi SMA Negeri 5 Semarang mengidolakan idol K-Pop sewajarnya saja. Level ‘halu’ tergolong ringan untuk semua jenjang; 2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan level ‘halu’ siswi kelas X, XI, dan XII; 3) Secara umum, sifat mulia idol lebih sesuai dengan impian future boyfriend daripada ciri – ciri fisik; 4) Tidak ada perbedaan “kesesuaian impian” yang signifikan antara siswa kelas X, XI, dan XII; 5) Level ‘halu’ berpengaruh 16% terhadap kesesuaian impian future boyfriend.</p> Fenty Nurhaliza Marisya Anggraeni Setya Inaya Sutardi Sutardi ##submission.copyrightStatement## 2021-10-27 2021-10-27 3 1 104 122 APAKAH PANDEMI COVID-19 MEMENGARUHI MINAT IBU-IBU DALAM BERKEBUN? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/68 <p>Virus Corona mulai masuk di Indonesia pada pertengahan Maret 2020, yang membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selama masa pandemi ini, kegiatan berkebun di pekarangan rumah mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama di kalangan ibu rumah tangga. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian ini, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi keterkaitan antara pandemi COVID-19 dengan kegiatan berkebun atau memelihara tanaman. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah survei melalui google forms. Responden dalam survei ini adalah perempuan dengan usia 30 tahun atau lebih, spesifiknya pada ibu-ibu yang sudah memulai kegiatan berkebun di pekarangan. Secara garis besar, survei ini bertujuan untuk mengetahui alasan dari ibu-ibu untuk melakukan kegiatan berkebun, sehingga kita dapat membandingkan minat berkebun sebelum pandemi dan sesudah pandemi. Kesimpulan yang didapat adalah pandemi COVID-19 memengaruhi peningkatan minat ibu-ibu dalam melakukan kegiatan berkebun. Dengan demikian diharapkan, kegiatan berkebun dapat menjadi kegiatan positif di masa pandemi ini.</p> Mahsa Arkananta Putri Stefanie Dini Citaningtyas ##submission.copyrightStatement## 2021-10-27 2021-10-27 3 1 123 135 PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP POPULASI MANUSIA KALONG DI SMA NEGERI 4 KISARAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONSENTRASI SEKOLAH DARING https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/69 <p>Pandemi covid-19 membuat perubahan besar aspek kehidupan. Salah satunya pola tidur. Normalnya, manusia beraktivitas pada siang hari dan tidur pada malam hari. Namun, manusia kalong beraktivitas kebalikannya. Manusia kalong adalah manusia yang beraktivitas dari malam hingga pagi hari, seperti hewan kalong. Manusia kalong biasa tidur jam 12 malam ke atas. Menjadi manusia kalong sudah banyak dilakukan remaja sejak sebelum pandemi covid-19. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19 terhadap populasi manusia kalong di SMA Negeri 4 Kisaran. Sampel penelitian ini adalah 151 siswa SMA Negeri 4 Kisaran dan 3 guru SMA Negeri 4 Kisaran. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi penambahan populasi manusia kalong di SMA Negeri 4 Kisaran, yang kemudian berpengaruh kepada penurunan tingkat konsentrasi belajar saat sekolah daring.</p> Saadina Hayu Soraya Afnida Erni Harahap ##submission.copyrightStatement## 2021-10-27 2021-10-27 3 1 136 153 APA MUSIK KESUKAAN IKAN KOI ? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/57 <p>abstract</p> Felicia Tiffany Hertada Opik Prasetyo ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 154 177 SUKA, CINTA, ATAU "BUCIN"? (KAJIAN TINGKAT “KEBUCINAN" K-POPERS INDONESIA TERHADAP BIAS) https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/70 <p>Fenomena K-Pop sekarang ini tengah populer di seluruh dunia. Dalam dunia K-Pop, K-Popers umumnya memiliki bias yang mereka cintai. Seiring dengan semakin populernya K-Pop, fenomena- fenomena kebucinan K-Popers terhadap bias juga semakin sering dijumpai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebucinan K-Popers Indonesia terhadap bias. Dalam penelitian, peneliti menggunakan metode angket (kuesioner) dan observasi dengan metode analisis data yaitu deskriptif kualitatif. Sampel pada penelitian adalah 114 K-Popers Indonesia yang mengisi angket. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa tingkatan kecintaan K-Popers terhadap bias, mulai dari suka, cinta, hingga “bucin”. Dari angket yang dibagikan, diperoleh data bahwa sebagian besar K-Popers yakni 74,6% mengaku “bucin” terhadap bias. Kebucinan K-Popers tersebut ditunjukkan melalui berbagai fenomena dalam kehidupan sehari-hari, dari yang umum hingga ekstrem. Fenomena umum kebucinan K-Popers contohnya kesediaan melakukan voting, streaming, mengeluarkan uang untuk mendukung bias, serta suasana hati yang mudah terpengaruh oleh bias. Sedangkan contoh fenomena kebucinan yang ekstrem adalah adanya sasaeng fans dan werther effect. Dari penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar K-Popers Indonesia telah mencapai level “bucin” terhadap bias.</p> Eufrasia Andranetta Gracelynne Eka Pramudita Putri Nur Rohmah Bening Pamularsih ##submission.copyrightStatement## 2021-10-27 2021-10-27 3 1 178 197 HUBUNGAN TIPE MAKAN BUBUR (DIADUK DAN TIDAK DIADUK) TERHADAP TINGKAT EMOSIONAL ANGGOTA OSIS SMAI ALAZHAR 8 SUMMARECON BEKASI https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/71 <p>Di Indonesia bubur ayam menjadi salah satu makanan sehari-hari yang sering dikonsumsi. Cara makan bubur ayam masyarakat Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Masyarakat Indonesia memiliki dua tipe cara makan, yaitu diaduk dan tidak diaduk. Berawal dari perbedaan cara makan tersebut, terjadi dua kubu yang memancing perdebatan antara tim bubur ayam diaduk dan tidak diaduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cara makan bubur ayam dengan tingkat emosional seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan selama bulan Januari – Februari 2021 di SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi. Subjek penelitian ini adalah 60 pengurus OSIS SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi, di mana teknik pengumpulan data diperoleh melalui metode survey dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tipe makan bubur diaduk memiliki rata-rata kecerdasan tingkat emosional sebesar 40,8% dengan interval kategori emosional rendah dan siswa dengan tipe makan bubur tidak diaduk memperoleh rata-rata kecerdasan tingkat emosional sebesar 42,5% dengan interval kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa tim bubur tidak diaduk cenderung memiliki persentase kecerdasan tingkat emosional yang lebih tinggi.</p> Fathika Kusumawardhani Salsabilla Fidalena Laeli Dina Rizqiya ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 198 208 RUMUS MENONTON FILM HOROR https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/72 <p>Teknologi informasi membuat kehidupan manusia semakin mudah. Industri perfilman semakin berkembang setelah penggunaan CGI (Computational Generated-Imagery). Film horor merupakan genre film yang menggunakan bantuan komputer dalam pembuatannya. Dengan CGI, maka film horor bisa mencapai masa kejayaannya dan dapat memberi apa yang masyarakat inginkan. Meskipun begitu, tidak semua masyarakat menyukai film horor karena mereka takut akan filmnya. Peneliti kemudian berhipotesis bahwa tingkat ketakutan memiliki hubungan dengan intensitas cahaya, volume suara, jarak mata ke layar, banyaknya benda dalam pandangan, diagonal layar, keramaian, suhu, pemilihan jam, dan membawa benda kesukaan . Berdasarkan hipotesis tersebut, peneliti melakukan penelitian dan melakukan kuesioner melalui google form dan mengambil 50 sampel dari 100 responden dari SMA Pradita Dirgantara secara purposive (dengan mempertimbangkan secara betul-betul bahwa sampel yang diambil mewakili seluruh sample) . Setelah melakukan penelitian, hasil didapatkan bahwa tingkat ketakutan akan semakin besar jika intensitas cahaya perangkat, volume suara, banyaknya benda, diagonal layar, jam (semakin malam) semakin bertambah. Sedangkan tingkat ketakutan akan semakin minim apabila intensitas cahaya sekitar, jarak, jumlah penonton bersama, suhu, dan benda yang dipakai bertambah. Sehingga peneliti menyimpulkan adanya korelasi antara tingkat ketakutan dengan beberapa variabel di atas. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memberikan saran bagi penelitian ini, peneliti lain, masyarakat, serta produser film horor.</p> Timothy Louis Barus Yaumasakti Kridhasa Nanang Adi Prayitno ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 209 224 MAKNA DARI KATA “TERSERAH” BAGI WANITA PADA PRIA SAAT SEDANG MARAH https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/73 <p>Komunikasi antara pria dan wanita berbeda, pria cenderung berbicara dengan kalimat langsung sedangkan wanita tidak. Wanita lebih suka memberikan makna tersirat dengan menyembunyikan maksudnya, dengan harapan orang lain mampu menterjemahkan dan memahami maknanya, salah satu makna tersembunyi dari kata yang sering diucapkan oleh wanita adalah kata “terserah”. Kata “terserah” umumnya sangat familiar bagi para pria. Kata “terserah” sering diucapkan oleh wanita ketika sedang kesal ataupun marah, hal ini pula yang membuat pria menjadi kesal dan serba salah, karena tidak mengetahui maksud dan apa yang sebenarnya diinginkan oleh wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kata “terserah” bagi wanita kepada pria saat sedang marah. Penelitian ini dilakukan secara virtual selama bulan Januari – Februari 2021 di SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana teknik pengumpulan data diambil melalui angket yang disebar secara acak kepada 23 responden wanita yang berusia 15-30 tahun, yang dilanjutkan dengan wawancara responden secara mendalam untuk menterjemahkan kata terserah yang sering keluar dari mulut wanita. Hasil penelitian menunjukkan 83% responden mengucapkan kata “terserah” pada saat marah, dimana makna ini berarti bahwa wanita ingin diperhatikan oleh si pria, wanita ingin cepat mengakhiri perdebatan, wanita merasa lelah, wanita kurang nyaman untuk menentukan pilihan sendiri, serta adanya kecemasan pilihan yang tidak sesuai dengan lawan bicaranya sehingga diharapkan lawan bicara dapat membantu dalam menentukan pilihan.</p> Adinda Cinta Hasanah Elza Prameswari Laeli Dina Rizqiya ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 225 234 HITAM TAK SELAMANYA KELAM https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/74 <p>Tuhan menciptakan indera penglihatan untuk memvisualisasikan cahaya yang dipantulkan oleh benda akan diinterpretasikan oleh mata kemudian ditafsirkan oleh otak. Sehingga peran utama mata adalah untuk melihat semua jenis warna. Menurut teori Brewster warna-warna yang ada di alam menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Hitam adalah warna netral, yaitu pencampuran dari tiga warna dasar. Banyak masyarakat masih beranggapan bahwa warna hitam terkesan suram dan tidak memiliki daya tarik. Begitupula dengan para pebisnis dan designer yang masih ragu mengeluarkan produk-produk bagus yang berwarna hitam karena takut sepi peminat. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengetahui alasan warna hitam menjadi warna favorit para remaja, untuk mengetahui peranan kearifan lokal dengan penggunaan style warna hitam, dan untuk mendeskripsikan tingkat ketenaran style warna hitam dikalangan para remaja melalui kegiatan penelitian.Sehingga penelitian ini dapat bermanfaat berupa manfaat teoritis – pengaplikasian fashion baju hitam bagi remaja-remaja, manfaat praktis- menambah wawasan informasi bagi pembaca.khususnya para designer, para pendesain grafis, dan para penguasaha/pebisnis. Apabila tingkat ketenaran warna hitam melebihi 50%, maka penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada para pebisnis untuk memperbanyak produk-produk yang bercorak warna hitam.</p> <p>Hasil peneitian menunjukkan bahwa : 1) Responden setuju pada pernyataan bahwa warna hitam dapat melangsingkan tubuh (69%). 2) Semua gender dan warna kulit menyukai warna hitam karena warnanya yang netral. 3) Para remaja tidak setuju jika baju hitam hanya digunakan dalam acara dukacita saja (87%). 4) Para remaja dominan mempunyai baju berwarna hitam 5) 75% responden setuju bahwa suku batak percaya warna hitam bermakna kewibawaan. Oleh karena itu, hitam kesannya elegan, menambah kepercayaan diri, dan terkesan orang yang professional. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah ada banyak afinitas warna hitam yaitu, menambah kesan elegan, percaya diri, melangsingkan tubuh,cocok dengan semua warna kulit karena hitam adalah warna yang netral, dan dapat dipakai dalam acara sukacita ataupun dukacita. Dan pastinya setiap remaja dominan memiliki baju berwarna hitam, karena baju warna hitam&nbsp;adalah baju favorit para remaja dan tidak menggambarkan sisi depresi dari pemakai.</p> Windy Anjeli Sitanggang Juliana Juliana ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 235 258 AKU BINGUNG PILIH YANG MANA: NIKMAT UKURAN YANG PANJANG ATAU YANG PENDEK RAMBUT PADA BUAH RAMBUTAN SEBAGAI CARA MERAMAL RASA MANIS DAN ASAM PADA BUAH RAMBUTAN (Naphelium lappaceum) https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/75 <p>Rambutan merupakan salah satu family lerak-lerakan atau sapindaceae yang bersal dari daerah Kepulauan Asia Tenggara. Banyak masyarakat yang berpatokan kepada warna dan ukuran pada buah rambutan untuk menentukan rasa buah rambutan yang manis atau asam. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara baru untuk memilih rambutan yang manis dengan metode mengukur panjang rambut (eksokarp) pada buah rambutan serta untuk mengetahui apakah ada hubungan antara panjang atau pendek rambut eksokarp terhadap rasa buah rambutan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui uji korelasi statistik antara variabel panjang rambut (eksokarp) dan rasa manis, data penunjang penelitian ini dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang dari 89 responden. Hasil uji korelasi r yaitu -0.47. peneliti mengukur tingkat kemanisan buah menggunakan refactometer brix. Berdasarkan hasil observasi didapatkanlah kesimpulan bahwa panjang atau pendeknya rambut eksokarp pada rambutan tidak mempengaruhi rasa buah rambutan itu sendiri. Rasa buah rambutan tergantung pada jenis buahnya.</p> Muhammad Jerry Pratama Yudi Mahlil Ervan Nugroho ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 259 277 JEDAR...KRING...CETEK... JEDAR...KRING...CETEK... SIAPAKAH YANG LEBIH TERGANGGU?SIAPAKAH YANG LEBIH TERGANGGU? https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/76 <p>Kebisingan dan konsentrasi berkaitan erat dalam proses pembelajaran. Cara termudah dalam menerima informasi pembelajaran adalah dengan mengetahui gaya belajar. Auditori merupakan gaya belajar yang menerima materi menggunakan indera pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa gaya belajar auditori yang paling mudah terganggu dengan kebisingan serta mengetahui gaya belajar yang paling efektif menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data melalui metode probability sampling menggunakan kuesioner dengan sampel 131 siswa Sekolah Menengah Atas Trensains Muhammadiyah Sragen. Data penelitian menunjukkan bahwa 66,67% kinestetik terganggu dengan kebisingan, 55,56% auditori, dan 35,38% untuk gaya belajar visual. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan studi pustaka. Peneliti melakukan penelitian lanjutan dengan observasi lapangan. Hasil observasi menunjukkan bahwa auditori adalah gaya belajar yang paling terganggu dengan kebisingan, yakni sebesar 69,2%. Kinestetik adalah gaya belajar yang paling efektif dalam kebisingan yakni sebesar 33,33%. Hasil kuesioner dan hasil observasi tidak selaras karena kurang validnya data hasil kuesioner. Maka, peneliti mengambil kesimpulan dari hasil observasi yang menyatakan bahwa auditori adalah gaya belajar yang paling terganggu dengan kebisingan. Manfaat dari penelitian ini bagi masyarakat adalah menciptakan suasana belajar yang kondusif. Untuk penelitian selanjutnya agar memperhatikan metode pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan metode observasi secara langsung agar data yang diperoleh lebih akurat.</p> Khansa Fikriyah Ziv Fatimah Az Zahra Yesi Yuliani ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 278 287 MANA YANG LEBIH MAGER? RANJANG ATAS ATAU BAWAH? (STUDY DESKRIPSI HUBUNGAN PILIHAN RANJANG ATAS ATAU RANJANG BAWAH DENGAN KEPRIBADIAN SANTRIWATI DI PESANTREN SAINS SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN) https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/77 <p>Ranjang yang digunakan santri di Pesantren Sains (Trensains) Muhammadiyah Sragen adalah ranjang bertingkat. Santri baru diberikan kesempatan memilih tempat ranjangnya (atas atau bawah). Kepribadian ialah kelompok sikap seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Kepribadian juga menentukan beberapa keputusan hidup seseorang, salah satunya adalah pilihan ranjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian seseorang yang berada di ranjang atas dan bawah. Kepribadian yang dimaksud adalah tipe Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Phlegmatis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner tertutup serta pemilihan sample dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 96 responden dan hanya 75 responden yang mengisi kuesioner dengan valid. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan excel untuk menghitung jumlah tipe kepribadian terbanyak. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara seseorang yang berada di ranjang atas dan bawah terhadap tipe kepribadian. Hal ini dilihat dari persentase santri yang tidur di ranjang bawah cenderung sanguinis (36,4%) dan santri yang tidur di ranjang atas cenderung phlegmatis (52,9%). Jika dikaitkan dengan tingkat kemageran, tipe phlegmatis cenderung mager. Sehingga, santri yang tidur di ranjang atas memiliki kemageran yang lebih tinggi dibandingkan santri di ranjang bawah. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar teori penelitian lanjutan terkait kepribadian.</p> Siti Yanuar Arofah Zulfa Firdausi Husna Agus Widayoko ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 288 297 HARTA, TAHTA, KETIAK KITA (KORELASI KUANTITAS BULU KETIAK TERHADAP BAU BADAN DAN KEASAMAN KETIAK SISWA DI SMA TRENSAINS MUHAMMADIYAH SRAGEN) https://proceedings.sgu.ac.id/ifsj/index.php/ifsj/article/view/78 <p>Manusia sebagai makhluk sosial tentu selalu beraktivitas. Hal tersebut dapat menyebabkan keluarnya zat ekskresi dalam tubuh, salah satunya adalah keringat. Keringat tersebut dapat menyebabkan bau badan yang cenderung asam apabila bereaksi dengan bakteri yang umumnya hinggap pada bulu ketiak. Bulu ketiak dan bau badan setiap orang berbeda. Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa terdapat korelasi antara banyaknya bulu ketiak dengan bau badan dan tingkat keasaman ketiak orang tersebut. Hipotesis ini membawa peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen yang memiliki populasi 100 siswa putra yang telah dikarantina selama 6 bulan. Dari total populasi, masing-masing diminta untuk mengisi angket terkait kuantitas bulu ketiak, kemudian ditentukan 30 sampel penelitian dengan sebaran 10 siswa tidak memiliki bulu ketiak, 10 siswa memiliki sedikit bulu ketiak dan 10 siswa memiliki bulu ketiak yang banyak. Masing-masing responden dilakukan pengujian keasaman keringatnya dengan pH-meter sekaligus dilakukan observasi terkait bau badan dengan kriteria tertentu. Penelitian dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan dilakukan setelah responden berolahraga, berkeringat, belum mandi, dan tidak menggunakan deodorant. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki bulu banyak memiliki bau badan yang menyengat dan memiliki pH yang asam. Jumlah bulu ketiak memiliki korelasi dengan bau badan yang menyengat (sig. 0.003 &lt; 0.05), begitu juga dengan jumlah bulu ketiak memiliki korelasi terhadap keasamaan ketiak (sig. 0.000 &lt; 0.05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti memberikan saran kepada peneliti lanjutan untuk melakukan pengecekan apakah pada ketiak yang bau mengandung bakteri yang berbeda dengan yang tidak bau.</p> Muhammad Barir Faqih Hermawan Muhammad Naufal Musaddad agus Widayoko ##submission.copyrightStatement## 2021-11-03 2021-11-03 3 1 298 307